Pengumuman ini merupakan babak baru dalam perjalanan Gereja Katolik di Tanah Papua, sebab tercatat Pastor Yanuarius You, Pr merupakan uskup putra asli Papua pertama. Ia akan menggantikan Uskup Leo Laba Ladjar, OFM yang telah memasuki usia pensiun sebagai Uskup.
Mengutip Pernyataan Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM sebagaimana ditulis hidupkatolik.com “Nuncio Apostolik menyampaikan kepada saya agar saya mengumumkan di Gereja lokal keuskupan ini bahwa telah mengangkat seorang untuk menjadi Uskup Jayapura yang baru meneruskan karya anda. Berita ini dipublikasikan pada momen ini di Roma dan di seluruh dunia.” Kembali Mgr Leo menyatakan, “Dia adalah orang asli Papua!” Pengumuman ini disambut dengan tepukan riuh.
Pastor Yanuarius Matupai You, Pr lahir di Uwebutu, sebuah kampung di Tepi Danau Tage, Paniai pada 1 Januari 1961 dari pasangan Lukas You dan Rosalina Tatogo. Ia tamat pendidikan dasar di SD YPPK Santo Don Bosco, Uwebutu, lalu tamat SMP St. Fransiskus Asisi Epouto dan SPG Taruna Bakti, Waena-Jayapura.
Pastor Yan You kemudian melanjutkan studi Filsafat Teologi di STFT Fajar Timur. Usai menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Jayapura di Nabire 16 Januari 1991, Pastor Yan ditugaskan sebagai pastor paroki di sejumlah tempat dan karya lainnya. Ia pernah menjadi Pastor Paroki Kristus Terang Dunia, Yiwika (1991-1998), Pastor Paroki Santo Wilibrodus, Arso (1998-2002), Vikjen Keuskupan Jayapura dan Pastor Paroki Katedral Jayapura (2002-2006).
Sepanjang 2007-2010, ia mendapat tugas belajar di Universitas Negeri Yogyakarta, untuk studi psikologi. Sekembalinya dari studi, Pastor Yan berkarya sebagai dosen di STFT Fajar Timur sekaligus berkarya di lingkup Seminari Tinggi St. Yohanes Maria Vianney Jayapura (2011-2018). Tahun 2018 – 2020 Pastor Yan melanjutkan studi doktoral Antropologi di Universitas Negeri Yogyakarta. Sejak 2015, ia juga dipecayakan menjadi Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Jayapura sekaligus Ketua Yayasan STTK hingga sekarang. Tahun 2022 hingga kini, ia juga menjabat Ketua STFT Fajar Timur sekaligus Direktur Seminari Tinggi St. Yohanes Mary Vianney.
Pada usia imamatnya yang ke-25 tahun pada 2016 lalu, Pastor Yan menerbitkan sebuah buku berisi biografi dan refleksi kehidupannya berjudul “Melodi Prahara: Antara Imamat dan Keluarga.”
Buku setebal 416 halaman itu ditulis oleh Demitrius Namsa dan diluncurkan pada 6 Juni 2016 di Aula Biara Susteran Maranatha, Waena, Jayapura.
Dalam buku itu, Pastor Yan mengaku bahwa cita-citanya untuk menjadi imam tidak langsung diterima keluarga.
Malah, keinginannya itu ditentang oleh keluarganya. Mereka ingin agar sesuai adat istiadat Suku Mee, Yan sebagai anak laki-laki sulung harus menikah dan mendapat keturunan.
Maklum saja. dalam Gereja Katolik, para pastor atau kaum klerus lainnya, menghayati hidup selibat atau tidak menikah.
“Ini kisah unik bagaimana keluarga menghalangi Yan agar tidak jadi pastor. Buku ini menyumbang kepada masa depan gereja Katolik di Papua. Semoga buku ini memberi ilham kepada para calon imamat dan keluarganya, bagaimana menemukan solusi tatkala menghadapi masalah rumit yang membuat gelisah akan panggilan Tuhan,” tulis Uskup Agung Merauke, Mgr. Nikolaus Adi Saputra, MSC dalam pengantar buku itu.
Bagi Pastor Yan, menjadi Pastor Katolik adalah panggilan hidup yang menantang. Keluarga harus ditinggalkan. Cinta harus dilupakan. Seluruh diri harus dipersembahkan untuk melayani Tuhan. Itu refleksinya di usia imamat 25 tahun.
“Jadi saya tantang adik-adik frater, saya mau bagi buku ini gratis. Tapi hanya kepada para frater. Dengan catatan, yang siap mau jadi pastor yang bisa terima buku ini. Kalau tidak siap menjadi pastor, jangan maju terima buku,” ujar Pastor Yan dengan nada serius, namun disambut dengan tepuk tangan riuh saat itu.
Selamat kepada Pastor Yanuarius Theofilus Matopai You, Pr yang telah ditunjuk oleh Takhta Suci Vatikan menjadi Uskup Keuskupan Jayapura.