Materi yang diberikan seputar oligarki, bisnis dan politik, masyarakat adat Papua di tengah perampasan tanah adat dan kepungan perusahaan, materi tentang Hak Asasi Manusia, serta kesetaraan gender.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini antara lain untuk melakukan penguatan mahasiswa-pemuda Papua yang ada di Merauke, berbagi pengalaman advokasi berbagai proyek strategi nasional, menjelaskan tentang hak konstitusional warga negara, mengurai berbagai konflik akibat kebijakan pemerintah, serta sebagai tempat konsolidasi mahasiswa – pemuda papua dalam membangun strategi advokasi bersama.
Pemateri dalam kegiatan ini antara lain: Emanuel Gobay dari LBH Papua, Asep Komarudin dan Iqbal dari Greenpeace Indonesia, Wirya Supriyadi dari Walhi Papua, serta Tigor Hutapea dari Yayasan Pusaka Bentala Rakyat.
Peserta yang ikut kegiatan ini berjumlah 26 orang, merupakan utusan dari berbagai organisasi pemuda yang ada di Merauke dan Boven Digoel seperti: IMADI, HMM, LBH Pos Merauke, Masyarakat Adat Kaliki, LP2MA Boven Digoel, Papuan Voice, dll.
Robertus Meanggi sebagai salah satu peserta menyampaikan sangat senang mengikuti kegiatan ini. Wawasan dan pengetahuannya bertambah, serta ia jadi tahu cara-cara kerja advokasi baik litagasi maupun non-litigasi. Ia berharap materi yang didapatnya dapat dipraktekkan langsung di tengah-tengah masyarakat.