Inti dari Spiritualitas Hati adalah kasih Allah dalam hati manusiawi, yang dinyatakan dalam Hati Yesus. Kasih itulah yang senantiasa dinyatakan kepada kita dalam segala yang dikatakan dan dikerjakan oleh Yesus.
Jules Chevalier menemukan inspirasinya dalam kepercayaan akan kasih ini, dalam Devosi kepada Hati Kudus Yesus. Pada awal abad ke-20, ia melihat sebuah hati baru bagi dunia baru, hati baru untuk kita semua. Dalam abad ke-21 ini, kami menamakan visi dan gaya hidup ini sebagai Spiritualitas Hati.
“Kita harus turun, menukik ke kedalaman jiwa kita dalam untuk memenuhi kebutuhan mendasar kita akan hidup, kasih dan makna. Kita harus menemukan, melalui iman dan permenungan kita, jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan kita dalam Hati Kristus, yakni dalam kedalaman pribadi-Nya, di mana kerinduan manusia dan kemurahan Allah bertemu dalam inkarnasi penebusan. Kemudian, dibentuk oleh kekuatan-kekuatan ini, hati kita sendiri akan menjadi hati yang penuh pengertian, terbuka untuk, merasakan, dan memberi kepada saudara dan saudari kita di dalam Kristus. Kita tidak akan putus asa dalam menghadapi kesulitan. Kita mengikuti Kristus yang 'mengasihi dengan hati manusia' seperti yang diingatkan oleh Konsili Vatikan II; dia berbagi kemanusiaan kita agar kita tahu bahwa di atas kita semua ada kasih Bapa yang kekal. Pada waktu Tuhan yang baik, kasih Tuhan yang mahakuasa akan memiliki jalannya. Ini adalah kasih di mana kita telah belajar untuk percaya.” [P. E.J. Cuskelly., Superior General, 1968 – 1981]
Spiritualitas Hati bukanlah hanya devosi yang berfokus pada praktek-praktek eksternal. Ini adalah cara berada yang mengubah kita. Diperlukan permenungan mendalam untuk cara berada ini. Kita merenungkan perasaan “Dia yang tertikam di Kalvari” dan membiarkan diri kita dikasihi oleh-Nya. Dalam Spiritualitas Hati, pandangan kita pada Dia yang tertikam dan datang dengan keheningan hati adalah sangat penting.
Inilah kasih, hati penuh kasih yang mengilhami hidup dan perutusan kita, spiritualitas kita yang ingin kita bagikan. Spiritualitas ini, cara hidup yang terilhami hati penuh kasih ini, serta uluran tangan kita kepada orang lain dalam perutusan yang berbelas-kasih, tumbuh di dalam hati kita.
Menghidupi Spiritualitas Hati ini mencakup empat gerakan. Gerakan yang pertama adalah kita diundang untuk masuk ke dalam diri kita sendiri, untuk menjumpai Tuhan yang penuh kasih yang menciptakan kita, tinggal di dalam kita, mencintai kita, menciptakan dunia kita dan menopangnya.
Gerakan hati yang kedua adalah saat kita menemukan ini adalah kasih Tuhan bagi kita, keintiman yang penuh kasih, terus-menerus mengungkapkan Tuhan yang hidup di dalam kita.
Gerakan yang ketiga adalah keberadaan kita yang telah diubah, hati kita diubah. Kita mengalami pertobatan hati terus menerus.
Gerakan yang keempat adalah bagaimana kita menyatakan kasih itu, bukan hanya kasih ke dalam, untuk diri kita sendiri, tetapi mengundang kita untuk membagikan pandangan Yesus kepaa kita yang penuh kasih itu kepada saudara-saudari kita, sehingga mereka juga merasakan pengalaman yang sama. Inilah misi kita.
Spiritualitas Hati adalah cara hidup dalam roh, keikutsertaan kita dalam Yesus mengatakan 'ya' kepada Bapa dalam kasih.